Heartbreak Formula (Book Review)


Judul buku: Heartbreak Formula 
Penulis: Mpur Chan
Penerbit: Haru
Cetakan: I. Desember 2017
Tebal: 292 hlm.
ISBN: 978-602-6383-37-2

Sci-fi adalah genre yang sangat menarik untuk diikuti. Baik dalam motion picture maupun buku fiksi sejenis novel. Jika dalam film kita sangat terbantu melihat dunia sci-fi itu dengan gambar bergerak ataupun bantuan Computer Grapic Image (CGI)—sebuah penerapan bidang komputer grafis khusus dalam film, maka lain hal sensasinya jika kita membaca sebuah buku. Kita membayangkannya dari kalimat yang disajikan penulis dalam membentuk narasi hingga menjadi sebuah cerita yang apik dalam novel. Dan tentunya itu tidak mudah. Sebuah tantangan bagi penulis untuk mengimplementasikannya.

Di dalam buku yang berjudul "Heartbreak Formula" ini, dunia sci-fi yang penulis ingin sampaikan pada pembaca sangat mudah untuk dibayangkan. Heartbreak Formula ditulis dengan sangat cerdas. Berlatar di wilayah kecil Negara Amerika bernama Charlestown di Boston, dikisahkan ada seorang gadis bernama Summer yang merasa bahwa hidupnya sangat menyedihkan, hingga dia nekat melakukan percobaan bunuh diri dengan menabrakkan diri pada sebuah mobil yang melaju. Demikian pahitnya kehidupan Summer yang disebabkan oleh konflik keluarga, pun juga persahabatan sampai-sampai dia ingin mengakhiri hidup. Harry, pria yang dia percaya dan selalu ada untuknya, berubah sejak mereka berdua masuk SMA. Harry tidak ada di sisi Summer bahkan ketika gadis itu berada di titik terendah dalam hidupnya. Dalam pergolakan menghadapi masalah mental itu, Summer mendapatkan kesempatan untuk menjadi subjek tes di Zanson Survival Shelter yang digawangi oleh Dokter Cornell. Sebuah tempat penelitian yang sedang bereksperimen menguji formula untuk membuat manusia lupa akan kejadian buruk di masa lalu. Formula itu disebut Formula Olvidelo.

Mpur Chan mencoba mengangkat isu bunuh diri di kalangan remaja perkotaan, sebagai topik utama dalam buku ini. Betapa itu merupakan permasalahan yang sangat kompleks untuk memahami latar belakang hingga seorang remaja memiliki keinginan untuk bunuh diri. Permasalahan dengan keluarga dekat, trauma terhadap hal buruk di masa lalu, atau sakit hati teramat dalam bisa mempengaruhi kesehatan jiwa remaja, yang sejatinya masih dalam fase pencarian jati diri.

"Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita adalah hasil dari apa yang kita pikirkan. Pikiran adalah segalanya. Kita adalah apa yang kita pikirkan." (hal. 153). Penggalan kalimat itu menjadi masuk akal jika dikaitkan dengan pola pikir remaja yang masih dangkal dalam menghadapi masalah mental. Sehingga memunculkan pikiran bahwa hidupnya sangat penuh dengan tekanan dan bayang-bayang masa lalu mengerikan yang sulit untuk dihindari. Semua itu bisa memicu terjadinya stress, depresi, dan sakit mental yang membuat hidupnya menderita baik secara fisik maupun psikis. Satu-satunya jalan untuk menghentikan penderitaan itu adalah dengan melakukan percobaan bunuh diri.

Formula Olvidelo yang dikembangkan oleh Zanson Survival Center di dalam buku ini, agaknya menjadi oase bagi permasalahan bunuh diri pada kalangan remaja itu. Olvidelo yang ternyata dalam bahasa Spanyol berarti “melupakan” sangat cocok digunakan sebagai nama formula penghilang ingatan buruk di masa lalu yang digagas oleh Dokter Cornell. Setidaknya ada dua belas remaja “bermasalah” yang dijadikan subjek tes atau kelinci percobaan, untuk melihat benarkah Formula Olvidelo bisa bekerja memberikan stimulus, sehingga para subjek tes akan melupakan memori kelam yang mendorong mereka ingin melakukan bunuh diri. Keduabelas remaja ini memberikan reaksi berbeda-beda saat dilakukannya eksperimen. Untuk memudahkan memanggil keduabelas subjek tes itu, Dokter Cornell menyematkan nama-nama bulan laiknya pada kalender masehi. Mulai dari January hingga December. Dan Summer si tokoh utama dalam novel ini, mendapatkan panggilan April. Tujuan mereka sama; yaitu untuk melupakan sepenggal memori mengerikan di masa lalu.

"Bukankah kita yang ada sekarang adalah hasil dari proses yang telah terjadi di masa lalu? Jika kita menghapus satu penggal kehidupan yang kita anggap buruk, semua jalan hidup bisa berubah dan kita belum tentu ada di titik ini." (hal. 229) Agaknya kalimat itu bisa digunakan sebagai pertimbangan para subjek tes, benarkah mereka memerlukan Formula Olvidelo untuk melenyapkan sebuah memori tidak menyenangkan dalam hidup yang mereka jalani. Tokoh Summer diceritakan penuh perjuangan dan pergolakan batin selama menjalani tes. Mulai bertemu dengan June, salah satu subjek tes, juga konflik keluarga di masa lalu yang belum terselesaikan. Benar-benar kisah yang haru dan cukup menguras emosi. Pada akhirnya semua adalah pilihan. Pilihan yang harus dipilih oleh seorang Summer. Buku ini recomended bagi pembaca yang menyukai genre sci-fi. Narasi dan dialog enak untuk dibaca. Kesan yang akan didapatkan pembaca seolah sedang membaca sebuah novel terjemahan.

"Semakin ingin melupakan seseorang, semakin tidak bisa. Justru saat memaafkan, kita akan menemukan kesembuhan." (hal. 274)


4/5 ★★★★☆

Comments

Popular posts from this blog

Psychopath Diary (Book Review)

Ne, Sajangnim! (Book Review)

Jurnal Risa - Teror Liburan Sekolah (Book Review)