KKN di Desa Penari (Book Review)

Judul buku: KKN Di Desa Penari
Penulis: Simpleman
Penerbit: Bukune
Cetakan: I. September 2019
Tebal: 253 hlm
ISBN: 978-602-220-333-9

Apakah kalian pemuja jagad maya? Jika iya, pasti kalian tidak asing lagi dengan kisah viral yang menggemparkan dunia maya. Diawali dari cuitan di twitter sebuah akun, yang menceritakan tentang penggalan-penggalan kisah misterius yang dialami sekawanan mahasiswa yang tengah melakukan KKN di sebuah desa. Mereka menyebutnya Desa Penari...

--------------------

Well, well, well... Kali ini aku diberi kesempatan oleh Penerbit Bukune untuk mengupas kisah viral di atas, dari sebuah buku dan diceritakan berupa lembaran-lembaran yang lebih rinci dari kisah viralnya di medsos.

Buku ini menceritakan tentang perjalanan KKN sejumlah mahasiswa ke desa pelosok, terpencil, di bagian timur Pulau Jawa. Desa itu di sini disebut sebagai Desa Penari karena memang sejarah desa, serta banyaknya kejadian mistis yang melibatkan sosok penari misterius. 

Widya dan Nur, dua tokoh sentral dalam kisah ini yang kerap kali bersinggungan dengan “si penari”. Mulai dari awal kedatangan mereka menuju desa. Dalam perjalanan saat melewati hutan, Widya dan Nur mendengar lantunan gamelan yang mendayu-dayu, kemudian terlihat sosok penari misterius yang sedang melenggak lenggok, mengikuti alunan gamelan, di tengah gelapnya hutan belantara. How strange!

Lalu ketika seluruh rombongan mahasiswa KKN sudah sampai di desa, kejadian-kejadian mistis dan ganjil mulai mereka alami satu persatu secara pasti. Dan seluruh kejadian itu bermuara pada satu benang merah.

--------------------

Buku ini habis kubaca hanya dalam sekali duduk, karena saking penasarannya aku sama kisah Widya, Nur, dkk. Cerita dituturkan dari dua sudut pandang (POV), yaitu dari Widya dan dari Nur. Jadi sangat menarik, karena kita akan tau kejadian sebenarnya secara rinci. Jika dari Widya kisah terlihat sepotong-sepotong, dari sudut pandang Nur, semuanya jadi jelas dan gamblang.

Kisah KKN di Desa Penari ini sangat menarik, karena beredar kabar kalau kisah ini merupakan kejadian nyata yang dituturkan seorang mahasiswa, yang menjalani KKN tersebut pada tahun 2009 lalu. Detail cerita dan juga setting cerita memang terasa real, apalagi kalau kalian baca thread-nya di twitter.

Namun, terlepas dari kisah ini fiktif atau nyata, aku sangat menikmati membaca buku ini. Terutama pesan dan pelajaran yang dapat diambil dari kisah viral ini. Tentang adab sopan santun dan tata krama dimanapun kita berada, serta menghormati adat atau budaya di tempat manapun kita berada.

Seperti pepatah yang bilang, “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.”

Agar kalian tidak penasaran, lebih baik kalian baca kisah KKN di Desa Penari ini, dalam versi buku.

Comments

Popular posts from this blog

Psychopath Diary (Book Review)

Ne, Sajangnim! (Book Review)

Jurnal Risa - Teror Liburan Sekolah (Book Review)